Format Artikel Jurnal

Daniel Ginting & Ross Woods, 2025.

Ini dimulai dengan sebuah pertanyaan: “Apa yang tidak diberitahukan jurnal kepada penulis tentang harapan mereka terhadap artikel? Ada dua jenis jawaban:

Pertama, hal dalam garis besar artikel yang diharapkan tetapi tidak disertakan dalam garis besar yang disediakan oleh jurnal. Judul besar wajib bila ditentukan penerbit, tetapi judul kecil ditentukan penulis. Beberapa di antaranya mungkin memerlukan judul kecil, tetapi tidak semuanya. Beberapa bagian memerlukan judul kecil sendiri. Yang lain tidak, dan cukup dengan menjadikannya paragraf tersendiri.

Kedua, harapan reviewer yang menentukan apakah mereka akan merekomendasikan artikel untuk diterbitkan atau tidak. Di bawah ini, hal-hal ini disebut Catatan.

Bagian artikel jurnal

Bagian awal dan abstrak

  1. Judul artikel harus singkat, jelas, dan relevan dengan isi jurnal. (Kadang-kadang jumlah kata dibatasi.)
  2. Nama penulis harus ditulis dengan lengkap dan jelas.
    1. Sering harus mencantumkan alamat email, nama lembaga, dan nomer Orcid.
    2. Biasanya tidak boleh pakai titel/gelar.
    3. Boleh lebih dari satu penulis. Kalau begitu, penulis/peneliti utama menjadi penulis pertama.
  3. Abstrak harus memuat ringkasan isi artikel: tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan. (Jumlah kata biasanya dibatasi.)
  4. Kata kunci harus memuat kata-kata yang relevan dengan isi jurnal. (Kadang-kadang jumlah kata dibatasi.)
Catatan tentang abstrak
  1. Abstrak yang baik harus singkat, jelas, dan mencerminkan isi artikel dalam 150–250 kata.
  2. Struktur yang sistematis mencakup tujuan penelitian, metode, hasil utama, serta kesimpulan dan implikasi.
  3. Abstrak harus menyoroti kontribusi dan kebaruan penelitian.
  4. Abstrak harus menggunakan bahasa akademik yang objektif, serta menghindari kutipan atau referensi.
  5. Pemilihan kata kunci yang relevan. Jumlahnya kurang lebih 3-5 kata.
  6. Abstrak yang kurang informatif juga menjadi kendala dalam publikasi.
  7. Artikel yang tidak menyebutkan tujuan penelitian, metode, hasil utama, dan implikasi dengan jelas dapat dianggap kurang sistematis.
  8. Jika abstrak tidak menonjolkan keunggulan atau kontribusi penelitian dibandingkan studi sebelumnya, maka artikel kehilangan daya tariknya.
  9. Penggunaan bahasa yang terlalu teknis atau justru terlalu umum tanpa menyampaikan inti penelitian juga dapat membingungkan pembaca.

Pendahuluan

  1. Pernyataan topik, ditulis dengan jelas, ringkas, dan tepat.
  2. Latar belakang
  3. Rumusan masalah
  4. Kesenjangan penelitian
  5. Ruang lingkup
  6. Tujuan penelitian
  7. Pertanyaan penelitian
  8. Pernyataan signifikansi
  9. Asumsi [jika perlu]
  10. Definisi terminologi yang unik atau memiliki banyak makna [jika perlu]
Catatan tentang pendahuluan
  1. Latar belakang biasanya harus didasarkan kajian perpustakaan.
  2. Banyak artikel gagal menyatakan kesenjangan penelitian yang ingin diisi.
  3. Penjelasan yang terlalu luas tanpa mengidentifikasi masalah spesifik dapat membuat penelitian terasa kurang fokus.
  4. Selain itu, kurangnya pernyataan eksplisit tentang research gap dan minimnya justifikasi ilmiah atas urgensi penelitian sering kali menjadi alasan utama penolakan.

Tinjauan pustaka

  1. Tinjauan pustaka harus memuat review literatur yang relevan dengan topik penelitian.
Catatan tentang tinjauan pustaka
  1. Kelemahan umum yang ditemukan adalah sekadar merangkum penelitian terdahulu tanpa menghubungkan atau membandingkan temuan yang relevan.
  2. Studi-studi yang dikutip sering kali tidak dikelompokkan berdasarkan metodologi, hasil, atau teori yang mendukung penelitian.
  3. Analisis kritis terhadap kelebihan dan kekurangan penelitian sebelumnya juga sering diabaikan, sehingga sulit bagi pembaca untuk memahami kontribusi penelitian baru tersebut.

Metode penelitian

  1. Penjelasan tentang desain penelitian
  2. Populasi dan sampel
  3. Instrumen penelitian: Pengembangan, uji-coba, dan modifikasi alat pengumpulan data
  4. Teknik analisis data
  5. Prosedur etika penelitian (dan persetujuan jika perlu).
Catatan tentang metode penelitian
Faktor yang dapat menghambat penerimaan artikel:
  1. Detail penelitian kurang dijelaskan secara rinci.
  2. Desain penelitian, metode pengambilan sampel, dan teknik analisis data yang tidak transparan dapat menurunkan kredibilitas penelitian.
  3. Ketidaksempurnaan dalam menjelaskan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
  4. Kurangnya transparansi dalam pembagian data untuk pelatihan dan pengujian
  5. Kurangnya justifikasi mengapa metode tertentu dipilih dibandingkan metode lain juga sering dipertanyakan oleh reviewer.

Hasil dan pembahasan analisa

  1. Presentasi data yang diperoleh dari penelitian, termasuk tabel, grafik, dan diagram.
  2. Analisa data tsb sampai penemuan
  3. Daftar temuan harus jelas

Diskusi

  1. Perbandingan hasil penelitian ini dengan penelitian sejajar atau mirip. Apakah hasil penelitian ini sama atau berbeda dengan penelitian-penelitian yang sudah ada?
Catatan tentang hasil dan pembahasan
  1. Banyak artikel gagal menjelaskan implikasi hasil secara mendalam dan menghubungkannya dengan studi sebelumnya.
  2. Tidak adanya diskusi mengenai potensi bias dalam data atau metode yang digunakan juga menjadi kelemahan besar.
  3. Penelitian sering kali tidak mengeksplorasi faktor lain yang mungkin berpengaruh tetapi tidak dimasukkan dalam model, sehingga analisisnya terasa kurang komprehensif.

Isi penutup

  1. Ringkasan hasil penelitian.
  2. Keterbatasan penelitian ini
  3. Implikasi dan rekomendasi hasil penelitian.
  4. Usul tentang pokok-pokok penelitian yang muncul sebagai akibat dari penelitian ini
Catatan tentang kesimpulan
  1. Sulit mencari temuan dalam teks.
  2. Kesimpulan yang lemah juga menjadi faktor penolakan, terutama jika kontribusi utama penelitian tidak dirangkum dengan jelas.
  3. Beberapa artikel tidak membahas keterbatasan studi, yang membuat penelitian tampak kurang transparan dalam menunjukkan kekuatan dan kelemahannya.
  4. Kurangnya rekomendasi konkret untuk implementasi hasil dalam kebijakan atau praktik nyata membuat kesimpulan terasa kurang bermanfaat bagi pembaca dan praktisi di bidang terkait.

Format referensi

  1. Gaya penulisan referensi ditentukan oleh jurnal
    1. Tidak sedikit mempunyai pedoman sendiri.
    2. Ada yang pakai APA Style dsb.
  2. Jumlah referensi
    1. Sering tidak ditentukan.
    2. Ada beberapa jurnal yang minimal 10 sumber, tetapi kalau kurang dari 15 ada risiko bahwa artkel ditolak.
  3. Referensi harus relevan, akurat, dan terkini.
  4. Catatan tentang format referensi
    1. Pada bagian referensi, kesalahan umum meliputi penggunaan sumber yang sudah lama dan kurang relevan dengan perkembangan terbaru dalam bidang penelitian.
    2. Tidak adanya informasi apakah sumber yang digunakan merupakan studi primer atau artikel review juga dapat mengurangi kredibilitas artikel.
    3. Banyak artikel yang tidak mengikuti format sitasi yang sesuai, seperti APA, MLA, atau Chicago, yang dapat menyebabkan penolakan administratif.

Format penulisan

  1. Hampir semua jurnal memberikan template dengan format sudah ditentukan.
  2. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
  3. Font yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran 12 poin. (Hampir semuanya sama.)
  4. Spasi yang digunakan adalah spasi ganda. (Tidak semuanya).
  5. Margin yang digunakan adalah 2,5 cm untuk atas, bawah, kiri, dan kanan.
  6. Lain-lain:
    1. Judul kecil biasnya tidak diberi nomer nomer atau huruf urut.
    2. Judul kecil biasnya tidak berakhir dengan titik dua(:)

CC BY-NC-ND
This work is released under a CC BY-NC-ND license, which means that you are free to do with it as you please as long as you (1) properly attribute it, (2) do not use it for commercial gain, and (3) do not create derivative works.