Word Prosesor

Ross Woods, 2023

Dengan adanya komputer, sebagian besar dari peraturan pengetikan bisa diolah lewat fitur word prosesor, misalnya Microsft Word atau LibreOffice. Sebagian diolah secara otomatis dan yang lain sangat mudah. Ada dua fitur yang perlu diperhatikan, yaitu templet dan style.

Pemakaian templet dan style tidak wajib, tetapi dianjurkan supaya tugas menulis dijalankan lebih cepat, efisien, dan akurat. Namun, mahasiswa harus bersedia belajar pemakaiannya.

Templet

Templet (Bhs. Ingg. template) adalah dokumen kosong yang sudah disiapkan dengan bebagai format halaman, misalnya:

Selain itu, templet skripsi, tesis and disertasi dapat diisi dengan halaman judul, awal bab, dan daftar kepustakaan.

Templet dapat diciptakan sesuai dengan jenis dokumen, mis. makalah, tesis, surat, kwitansi, dll.

Style

Style adalah fitur dalam semua word prosesor modern.

  1. Sebuah style adalah bentuk paragraf atau judul yang telah diformat.
  2. Satu dokumen dapat berisi banyak style, satu style untuk setiap bentuk paragraf atau judul.
  3. Style dapat dipakai di seluruh dokumen.
  4. Dokumen berbeda dapat menggunakan style-style yang berbeda.

Format mencakup:

Ada format tertentu yang sering digunakan dalam skripsi, tesis, and disertasi, karena sesuai dengan peraturan lembaga pendidikan tentang pengetikan. Format itu cocok dijadikan style, misalnya:

Perbedaan dari mesin ketik manual

Ada mahasiswa yang menggunakan word prosesor seolah-olah itu mesin ketik manual. Hal ini menyebabkan berbagai macam masalah.

Tanda-tanda bahwa penulis mungkin tidak menggunakan “styles”:

  1. Penulis menggunakan spasi untuk membuat indensi.
  2. Penulis menggunakan  tab  untuk membuat indensi.
  3. Penulis menggunakan banyak  ↵  untuk menciptakan ruang vertikal.
  4. Penulis menggunakan banyak  ↵  untuk membuat halaman baru (misalnya untuk bab berikutnya).
  5. Penulis menggunakan  tab  untuk menempatkan teks di tengah halaman.
  6. Penulis menggunakan spasi untuk menempatkan teks di tengah halaman.
  7. Format karya tulis tidak konsisten.
  8. Penghapus menampilkan font yang berbeda.
  9. Mengetik nomer daftar secara manual.

Tugas penulis tambah berat jika tidak menggunakan “styles.”

  1. Penulis harus memformat setiap bagian atau paragraf secara tersendiri.
  2. Penulis harus membuat daftar isi secara manual.
  3. Perubahan kecil apa pun (meskipun hanya font atau ukuran font) menyebabkan Anda harus memeriksa format dan mungkin mengoreksi ulang:
    1. Periksa nomor halaman.
    2. Periksa nomor halaman pada daftar isi.
    3. Periksa anak yatim dan janda.
    4. Pastikan tidak ada judul yang berdiri sendiri di bagian bawah halaman.

Jika penilis tidak menggunakan template, atau salah menggunakan template, maka terjadi beberapa masalah sbb:

  1. Penulis harus membuat paginasi (nomer halaman) secara manual .
  2. Format tidak konsisten, mis. “Bab 1” di awal bab tetapi “BAB I” di daftar isi.
  3. Beberapa judul disendirikan di bagian bawah halaman tanpa teks di bawahnya. (Teks tsb pindah ke halaman berikutnya.
  4. Yatim piatu dan janda.

Mengapa penulis sebaiknya pakai style?

  1. Penulis mudah untuk menulis setiap jenis paragraf dengan format yang tepat.
  2. Word prosesor dapat menciptakan daftar isi secara otomatis.
  3. Bila isi diubah, word prosesor dapat memperbaharui Daftar Isi secara otomatis.
  4. Style mudah diubah jika perlu.
  5. Penulis dapat menambah karakteristik teks (misalnya huruf miring di kata tertentu) bila perlu.
  6. Karakteristik tambahan dalam teks dapat dihapus.
  7. Penulis dapat menggunakan templet, yaitu dokumen kosong dengan style yang lengkap.

Cara menggunakan style dalam templet: Keterangan singkat

Pada prinsipnya, penulis boleh menulis langsung dalam template, atau memindahkan teks ke dalam templet.

Untuk menggunakan paragraf dengan style, salinlah teks dari dokumen lain dan paste sebagai “unformated text” ke dalam jenis paragraf yang sudah ada dalam templet sesuai dengan style yang diinginkan.

Selain itu, penulis dapat menciptakan paragraf baru dengan style yang diinginkan. Adapun dua cara sbb:

  1. Ketik  ↵  di akhir paragraf yang sudah ketetik dengan style yang diinginkan. Word prosesor akan menciptakan paragraf baru dengan style yang sama.
  2. Cara kedua:
    1. Ketiklah paragraf.
    2. Pilihlah paragraf dengan curser
    3. Pilihlah style yang diinginkan dari menu di atas.
    4. Jika perlu, gunakan penghapus untuk menghilangkan sisa-sisa style lama.

Tiga cara mengakhiri baris

Bila menggunakan word prosessor, ada dua cara mengakhiri baris:

Apa perbedaanya  ↵  dan  shift  ↵ ?

Mengapa penting?

Salah satu contoh yang penting adalah judul bab, karena dua faktor. Pertama, judul bab diberikan style khusus, supaya judul tampil di halaman baru dan ditempatkan di bagian atas halaman. Kedua, judul bab biasanya terdiri dari dua baris, misalnya.

Bab 2
Tinjauan kepustakaan

Bila anda mengetik Bab 2 ↵  Tinjauan kepustakaan, maka Bab 2 akan tampil di tempat yang diinginkan, tetapi Tinjauan kepustakaan akan tampil di halaman berikutanya.

Akan tetapi, bila anda mengetik Bab 2 shift  ↵  Tinjauan kepustakaan maka seluruh judul bab akan tampil di tempat yang diinginkan, dan bagian kedua tidak dipindahkan ke halaman berikutanya.